Eks pelatih timnas Indonesia Luis Milla menyebut Lionel Messi menjadi satu-satunya pembeda antara Barcelona dengan Real Madrid.
Pekan ini Barca dan Madrid sama-sama saling bersiap untuk kembali bentrok. Kali ini keduanya akan bentrok di leg kedua semifinal Copa Del Rey,
Kali ini duel itu akan dihelat di Santiago Bernabeu. Di leg pertama di Camp Nou, kedua tim bermain imbang 1-1.
Jelang duel itu, Madrid punya modal apik. Mereka telah memenangkan delapan dari 10 pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi.
Sementara itu Barca sekarang berada cukup nyaman di puncak klasemen La Liga. Namun demikian, dari 10 laga terakhirnya mereka meraih hasil imbang empat kali dan kalah sekali.
Messi Pembedanya
Milla percaya bahwa sementara ini tidak ada satu pun dari kedua tim itu yang lebih difavoritkan untuk meraih kemenangan. Namun demikian menurutnya Messi adalah perbedaan terbesar antara kedua tim itu.
"Saya tidak berpikir ada favorit, bahkan jika satu sisi tampil dalam bentuk yang lebih baik daripada yang lain," ujarnya kepada Goal International.
"Satu-satunya perbedaan mendasar yang saya lihat antara kedua tim adalah Messi, tetapi mereka umumnya merupakan pertandingan tanpa favorit."
"Tim tuan rumah mungkin memiliki sedikit keuntungan karena penggemar mereka, tetapi saya tidak melihat favorit yang jelas. Madrid berada di bawah banyak tekanan sehingga Anda tidak tahu apa yang akan terjadi," cetusnya.
Wajib Tingkatkan Performa
Milla kemudian mengatakan bahwa kedua tim ini harus meningkatkan performa mereka. Bukan secara individual tapi lebih secara kolektif, jika ingin juara khususnya di Liga Champions.
"Madrid terlihat bagus di Camp Nou dan Wanda Metropolitano [melawan Atletico Madrid] tetapi kemudian mereka mulai menanamkan keraguan. Mungkin mereka memikirkan Clasicos dan hal-hal lain yang akan datang. Mereka mungkin tidak cukup memperhatikan pertandingan melawan Girona dan Levante," serunya.
"Hal yang baik tentang Barcelona adalah Messi, ia bisa membuat siapa pun tidak seimbang, dan Gerard Pique dan Marc-Andre ter Stegen tampil di level yang hebat. Namun, ada perasaan bahwa kedua tim harus meningkatkan kemampuannya secara kolektif jika mereka ingin memenangkan Liga Champions," tegasnya.
"Tak satu pun dari mereka memiliki kesempatan jika mereka tidak melakukannya."
