Sabtu, 02 Februari 2019

Aubameyang Ingin Arsenal Main dengan Dua Striker

Aubameyang Ingin Arsenal Main dengan Dua Striker

Aubameyang Ingin Arsenal Main dengan Dua Striker

Striker Arsenal, Pierre-Emerick Aubameyang begitu percaya pada duetnya dengan Alexandre Lacazette di lini depan The Gunner. Aubameyang mengaku lebih senang bermain sebagai striker, tapi di saat yang sama dia juga tidak keberatan memberikan tempatnya untuk Lacazette.

Musim ini, Aubameyang menjelma menjadi salah satu striker paling ganas di Premier League. Penyerang asal Gabon ini sudah mengoleksi 15 gol, hanya kalah dari Mohamed Salah yang membukukan 16 gol.

Perkembangan ini tak lepas dari peran Unai Emery, pelatih anyar Arsenal. Emery lebih sering memainkan Aubameyang sebagai starting line-up ketimbang Alexandre Lacazette. Namun, pada beberapa kesempatan, Aubameyang harus rela bergeser ke sayap kiri supaya bisa bermain bersama Lacazette.

Lebih Nyaman Striker

Sebelumnya, saat masih membela Borussia Dortmund, Aubameyang memang dikenal sebagai striker oportunis di muka gawang lawan. Dia mengaku lebih nyaman bermain sebagai striker, dan tidak menutup kemungkinan untuk berduet dengan striker lainnya dalam formasi dua penyerang depan.

"Peran favorit saya adalah bermain sebagai striker, di depan. Saya juga senang bermain sebagai penyerang sayap, tapi saya pikir posisi terbaik saya adalah striker," ungkap Aubameyang kepada Sky Sports.

"Saya senang bermain dengan dua pemain depan, itu bagus karena anda bisa melakukan beberapa kombinasi dengan striker lainnya."

Berjuang untuk Tim

Kendati demikian, Aubameyang menegaskan bahwa yang terutama adalah kepentingan tim. Dia rela bermain di sisi kanan atau sisi kiri asalkan perubahan itu bisa membantu tim tampil lebih baik.

"Jika pelatih membutuhkan saya tampil di sisi kanan atau sisi kiri, itu tidak masalah, saya akan melakukannya dan saya akan berjuang untuk tim. Tidak masalah," pungkasnya.

Unai Emery diharapkan mampu memaksimalkan kemampuan Lacazette dan Aubameyang demi mewujudkan target Arsenal kembali ke Liga Champions musim depan. Artinya, empat besar adalah harga mati.